SLEMAN, – Penandatanganan MoA dalam bidang Pendidikan, Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan KKN antara DPPM UII degan Kelurahan Maguwoharjo, Sleman, D.I.Yogyakarta, Kamis (13/04/2023)

Hari ini Kamis, 13 April 2023 baru saja berlangsung penandatanganan nota kerjasama antara DPPM UII dan kelurahan maguwoharjo yang diselenggarakan di balai desa maguwoharjo. Menurut paparan dari Bapak  Kasidi, SE selaku Lurah Maguwoharjo, pada tingkat desa dan kecamatan sudah pernah diundang ke kabupaten untuk menerima arahan agar desa-desa menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi yang ada di wilayah Sleman, namun terkait kerjasama yang sifat langsung dari perguruan tinggi ke kelurahan maguwoharjo ini UII yang perdana dan yang pertama kali melakukannya dengan kami di sini ‘ujar Kasidi. “Terkait dengan kerjasama ini saya berharap Kelurahan Maguwoharjo menjadi lebih maju, dan mampu mengangkat potensi-potensi apa saja yang dapat dikembangkan guna untuk kemakmuran masyarakat Kelurahan Maguwoharjo khususnya.”Tegas Bapak Kasidi, SE selaku Lurah Maguwoharjo.

Di tempat yang sama, Direktur DPPM UII Bapak Eko Siswoyo, ST.,M.Sc.ES.,Ph.D. memberi penjelasan lebih lanjut mengenai tujuan dari ditandatanganinya MoA tersebut, yaitu dimana MoA tersebut dapat menjadi payung dari berbagai kegiatan kerjasama dalam bidang Pendidikan, Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan KKN. Beliau juga menjelaskan bahwa bentuk KKN di UII itu berbeda dengan kebanyakan perguruan tinggi lainya. “Dimana KKN kami lebih mengutamakan pada  pengembangan potensi apa yang ada di desa tempat KKN yang dituju.” Tegas Bapak Eko Siswoyo, ST.,M.Sc.ES.,Ph.D. selaku Direktur DPPM UII. Pada kesempatan ini Direktur DPPM UII yang didampingi  Kepala pusat penelitian Dr. Rer.Soc.Masduki, S.Ag.,M.Si. Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat Junaidi Safitri,S.E.I.,M.E.I. Kepala Pusat Kuliah Kerja Nyata dr. Raden Edi Fitriyanto, M.Gizi. berharap kerjasama ini akan membawa banyak dampak posistif bagi masyarakat luas dan terkhusus masyarakat di Kelurahan Maguwoharjo. (teks editor Panca SW.)

(Sleman 9/1 ) Merujuk pada laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) D.I.Yogyakarta bahwa musim hujan dimulai pada bulan Oktober dan diprediksi bahwa puncak musim hujannya terjadi pada bulan Desember 2022, Januari 2023, dan Februari 2023, namun diprediksi umumnya puncak hujannya terjadi pada bulan Februari 2023 (Karnawati, 2022). Dampak curah bujan yang sudah mulai tinggi ini adalah mulai terjadi genangan air hujan di kawasan Komplek Masjid Al-Muhajirin, Tiyasan, Kelurahan Condongcatur, Kecamatan Depok, Sleman, D.I.Yogyakarta. Genangan air hujan tersebut disebabkan oleh curah hujan dan intensitas hujan yang tinggi secara merata di wilayah Sleman D.I.Yogyakarta. Selain itu, genangan air yang terjadi saat hujan di Kawasan Komplek Masjid Al-Muhajirin, Tiyasan, Kelurahan Condongcatur, Kecamatan Depok, Sleman, D.I.Yogyakarta tersebut dipicu oleh maraknya program pengecoran jalan-jalan perkampungan dan ruas-ruas halaman rumah warga yang juga dicor beton dan paving block dalam beberapa tahun terakhir yang tidak didukung oleh drainase limpasan air hujan yang memadahi.

Persoalan genangan air hujan yang terlalu lama di halaman rumah masyarakat tidak dapat dipandang remeh mengingat mikroba patogen dan jamur serta virus dapat berkembang biak sehingga menimbulkan beragam penyakit, mulai dari penyakit kulit sampaia penyakit pencernaan (diare, disentri, dll). Ditambah minimnya resapan air di ruas-ruas ruang terbuka di kawasan tersebut semakin memperparah dampak limpasan air hujan yang ditimbulkan. Akibatnya adalah setiap musim kemarau panjang terjadi kelangkaan air sumur warga sehingga persoalan kesehatan sanitasi muncul dan dampaknya adalah timbulnya penyakit. Akses air bersih bagi masyarakat sangat urgen mengingat air bersih sangat diperlukan untuk kegiatan memasak, minum, mandi dan bersuci/wudhu, sehingga jika air bersih ini berkurang/langka maka kesehatan masyarakat pasti merosot dan penyakit bermunculan. Dalam rangka memberi solusi bagi persoalan lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar kompleks masjid tersebut maka diusulkan program abdimas berjudul “DIFUSI TEKNOLOGI LUBANG RESAPAN BIOPORI: Penyimpanan Air Hujan di dalam Tanah untuk Antisipasi Kelangkaan Air Sumur Warga Masyarakat Komplek Masjid Al-Muhajirin, Tiyasan, Kelurahan Condongcatur, Kecamatan Depok, Sleman, D.I.Yogyakarta”. dengan pemateri Feris Firdaus, M.Si selaku dosen Jurusan Teknik Industri Universitas Islam Indonesia,  Melalui program ini diharapkan genangan air saat hujan dapat terkurangi dan tabungan air di dalam tanah meningkat sehingga saat musim kemarau tidak terjadi kelangkaan air sumur warga.

Hasil kegiatan pengabdian masyarakat yang sudah dilakukan di lokasi tersebut menunjukkan bahwa masyarakat sangat antusias dalam implementasi dan difusi teknologi lubang resapan biopori tersebut. Sepenuhnya masyarakat menyadari bahwa upaya yang dilakukan ini adalah dalam rangka meminimalisasi genangan air hujan di halaman rumah masing-masing di Kawasan Komplek Masjid Al-Muhajirin dan sekaligus sebagai tabungan/deposit air tanah/sumur untuk antisipasi kelangkaan air di musim kemarau. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dimulai dengan tahapan pelatihan di serambi masjid yang diikuti oleh takmir masjid dan jama’ah masjid yang tinggal di sekitar kawasan masjid. Materi yang disampaikan berupa konsep teknis difusi teknologi lubang resapan biopori berikut peralatan dan bahan yang diperlukan yakni alat bor tanah secara manual berbentuk T dengan ukuran panjang 1 m dan pipa PVC dengan ukuran diameter 4 inch beserta penutupnya yang sudah dilubangi menggunakan alat solder listrik. Tahapan berikutnya adalah praktik pembuatan lubang resapan biopori menggunakan alat adan bahan tersebut yang dilakukan secara pasrtisipatori yakni berdasarkan hasil pelatihan lantas masyarakat dapat mengimplementasikan pengetahuannya untuk membuat lubang resapan biopori yang didampingi pengabdi secara langsung.

Pada tahapan praktik ini dihasilkan produk percontohan lubang resapan biopori sebanyak 2 lubang resapan lengkap dengan 2 pipa PVC yang sudah dilubangi beserta tutupnya yang sudah siap meresapkan air hujan yang turun kemudian. Berangkat dari 2 produk teknologi lubang resapan yang sudah dibuat ini, diharapkan masyarakat tersebut dapat memproduksi banyak lubang resapan di beberapa titik potensial terjadi genanangan air hujan di kawasan masjid dan halaman rumah masing-masing masyarakat sehingga manfaat dari difusi teknologi ini dapat dirasakan secara meluas. Berangkat dari 2 produk teknologi lubang resapan yang sudah dibuat ini, diharapkan masyarakat tersebut dapat memproduksi banyak lubang resapan di beberapa titik potensial terjadi genanangan air hujan di kawasan masjid dan halaman rumah masing-masing masyarakat sehingga manfaat dari difusi teknologi ini dapat dirasakan secara meluas. Semakin banyak lubang resapan yang dimiliki warga masyarakat, diharapkan deposit air tanah semakin melimpah sehingga tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs 2030) yang berkaitan dengan akses air bersih dan sanitasi bagi masyarakat dapat tercapai.

Selasa, 25 Oktober 2022, DPPM UII menerima kunjungan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Riau, LPPM Universitas Riau yang diwakili oleh Assos.Prof. Dr. Emilda Firdaus, SH.,MH (Sekretaris) dan Tim Pokja yang terdiri dari Dr. Besri Nasrul, SP.,M.Si, Dr. Sri Endang Kornita, SE.,M.Si, Dr.rer.nat. Radith Mahatma, M.Si, Chairul, ST., M.T, Indra Lesmana, S.Pi, M.Si.

Kunjungan tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk studi bandingtentang penerapan dan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata MBKM di UII. Kehadiran Tim Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) LPPM Riau di terima di Ruang Sidang DPPM UII, Kompleks Masjid Ulil Albab Lt 3 UII Terpadu Jl. Kaliurang Km 14,5 Yogyakarta disambut oleh Direktur Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Islam Indonesia Eko Siswoyo, ST.,M.Sc.,ES.,Ph.D, Kepala Pusat Kuliah Kerja Nyata (dr. Raden Edi Fitriyanto, M.Gizi) serta beberapa staf DPPM UII.