PENGUMPULAN LUARAN DAN LAPORAN KKN LURING ANGKATAN 70 SEMESTER GENAP TA. 2024/2025 UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

PENGUMUMAN

No:413/Dir.DPPM/80/DPPM/III/2025

Tentang:

PENGUMPULAN LUARAN DAN LAPORAN KKN LURING ANGKATAN 70

SEMESTER GENAP TA. 2024/2025 UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

 

Untuk mempermudah pengumpulan laporan dan luaran KKN Reguler & Tematik Angkatan 70, dengan ini diinformasikan kepada dosen pembimbing lapangan dan mahasiswa bahwa pengumpulan laporan dan luaran dapat dilakukan melalui:

 

https://bit.ly/laporan-luaran-kkn-uii70

 

Adapun tata cara penyusunan luaran dan laporan mengacu pada buku pedoman KKN angkatan 70 semester genap TA 2024/2025.

 

Pengumpulan paling lambat  Jum’at, 7 Maret 2025. Luaran dan laporan yang diunggah mahasiswa sudah disetujui dosen pembimbing.

Demikian pengumuman ini dibuat untuk menjadi perhatian.

 

Yogyakarta, 28 Februari 2025

Direktur DPPM

Tttd

Prof. Ir. Eko Siswoyo, S.T., M.Sc.ES., Ph.D., IPU.

KOTAGEDE – Mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) menciptakan inovasi baru berupa alat optimasi untuk mesin pembakar sampah atau insinerator. Inovasi ini dikembangkan oleh Abrar Radhitya Widyatmoko, Alvin Dhavi Juliano, Amin Sulaiman, dan Muhammad Syahdan Sigit Maulana, yang berasal program studi Teknik Lingkungan, Teknik Mesin, Teknik Industri, dan Teknik Kimia UII. Mereka tergabung dalam KKN UII Periode 70 Tematik Layanan Lansia Terintegrasi Kelurahan Purbayan, Kotagede.

Abrar menjelaskan bahwa ide pengembangan alat ini muncul setelah mereka menemukan bahwa hampir semua mesin insinerator masih memiliki kendala dalam menangani residu asap pembakaran. Asap yang tidak terkontrol dapat mengganggu kenyamanan masyarakat serta berpotensi membahayakan kesehatan. Oleh karena itu, mereka merancang cerobong tambahan yang dilengkapi sistem filtrasi guna mengurangi emisi berbahaya dari pembakaran sampah.

Alat ini memiliki konsep kerja yang sederhana namun efektif. Cerobong tambahan dirancang dengan arah belokan ke bawah, di mana pada bagian ujungnya terdapat dua filter karbon aktif yang berfungsi untuk menyaring asap. Prosesnya dimulai dengan asap dari pembakaran sampah yang masuk ke dalam cerobong, lalu melewati sistem filtrasi udara yang mengandung filter karbon aktif. Filter ini mampu menangkap zat berbahaya seperti dioksin, hidrogen sulfida, hidrogen klorida, amoniak, dan merkaptan dengan tingkat efisiensi hingga 99%. Setelah melalui proses penyaringan, udara yang lebih bersih dilepaskan kembali ke lingkungan.

Selain memberikan manfaat lingkungan, inovasi ini juga menjawab persoalan sosial dalam pengelolaan sampah. Sesuai peraturan pemerintah, sampah harus dikelola secara komunal dan tidak boleh lagi dibuang secara individu. Hal ini menimbulkan kendala biaya bagi masyarakat karena harus membayar jasa penggerobak sampah. Dengan adanya insinerator yang lebih ramah lingkungan, masyarakat dapat mengelola sampah secara mandiri dengan dampak pencemaran yang lebih rendah.

Pembuatan alat optimasi ini menggunakan bahan plat besi dengan estimasi biaya produksi sekitar Rp 700.000 per unit. Tim mahasiswa berharap alat ini dapat menjadi solusi bagi masyarakat dalam menangani pencemaran udara akibat pembakaran sampah. “Kami berharap alat ini bisa memberikan manfaat dan membantu masyarakat dalam mengelola sampah dengan lebih aman serta efisien,” kata Abrar.

Alat filtrasi ini diserahkan pada akhir pelaksanaan KKN UII Periode 70 Tematik LLT, tepatnya pada Kamis, 27 Februari 2025. Penyerahan dilakukan kepada Bapak Siswanto selaku Ketua Kampung Purbaya dan Pak Arif selaku Ketua RW 14 di TPS Kampung Purbayan. Warga setempat menyambut baik inovasi ini dan berharap mahasiswa KKN UII terus memberikan kontribusi nyata dalam pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan.

(Widodo HP)

Rektor UII meninjau stand Inovasi Alat Optimasi Mesin Pembakaran Sampah di Ekspo KKN UII Periode 70 Tematik LLT di Purbayan (Foto: Widodo)

UII Luncurkan Sekolah Lansia Pertama Berbasis Perguruan Tinggi di Indonesia

KOTAGEDE, (Yogyakarta).  Universitas Islam Indonesia (UII) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) resmi meluncurkan Sekolah Lansia berbasis perguruan tinggi pertama di Indonesia. Peluncuran ini berlangsung di Ruang Terbuka Hijau Publik (RTHP) Bumen RW 06, Kelurahan Purbayan, Kemantren Kotagede, Kota Yogyakarta, Rabu (26/2/2025).

Sekolah Lansia ini hadir sebagai solusi bagi lebih dari 1.000 lansia yang tinggal di Kelurahan Purbayan, termasuk 58 lansia yang memerlukan pendampingan rutin untuk perawatan jangka panjang. Peluncuran simbolik dilakukan dengan pengalungan samir kepada dua siswa lansia oleh Rektor UII, Fathul Wahid, dan Kepala BKKBN DIY, Muhammad Iqbal Apriansyah, SH, MPH.

UII Menjadi Pionir Sekolah Lansia Berbasis Perguruan Tinggi

Dalam sambutannya, Rektor UII, Fathul Wahid, menegaskan bahwa keberadaan sekolah lansia ini merupakan bagian dari upaya perguruan tinggi dalam memahami potensi dan permasalahan sosial di masyarakat.

“Lansia ingin tetap mandiri dan tidak merepotkan orang lain. Jika ada ekosistem yang mendukung, maka semua orang dapat menua dengan nyaman karena merasa ada yang peduli,” ujar Fathul.

Fathul juga menekankan bahwa kebutuhan lansia akan interaksi sosial sangat penting. Ia berbagi pengalaman pribadinya saat masih tinggal di Bandung, di mana ia sering mengunjungi ibu kos hanya untuk mengobrol. “Saya tidak membawa oleh-oleh, tetapi saat pulang malah disangoni dan diberi kue. Lansia butuh teman ngobrol,” tambahnya.

Dukungan BKKBN dan Harapan Nasionalisasi Sekolah Lansia

Sementara itu, Kepala BKKBN DIY, Muhammad Iqbal Apriansyah, menjelaskan bahwa Sekolah Lansia Maharani ini menjadi sekolah lansia berbasis perguruan tinggi pertama di Indonesia dan diharapkan dapat menjadi contoh yang diterapkan secara nasional.

“Di DIY sudah ada 16 Sekolah Lansia berbasis APBN, APBD, dan komunitas. Namun, yang berbasis perguruan tinggi baru kali ini hadir di Kalurahan Purbayan. Kami akan mengampanyekan agar konsep ini bisa diterapkan di seluruh Indonesia,” kata Iqbal.

Iqbal menjelaskan bahwa Sekolah Lansia memiliki kurikulum yang terdiri dari 12 materi, yang akan diajarkan dalam 12 pertemuan. Umumnya, pertemuan diadakan sekali dalam sebulan. Dengan mengikuti sekolah ini, lansia mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi dengan teman sebaya, yang mana di rumah mereka sering kali merasa kesepian karena anak dan cucunya memiliki kesibukan masing-masing.

“Berdasarkan pengalaman dari beberapa Sekolah Lansia, kondisi siswanya mengalami perubahan yang sangat positif. Mereka menjadi lebih ceria, lebih banyak berbicara, dan lebih terbuka. Bahkan secara fisik, mereka mulai aktif bergerak, karena dalam kurikulum terdapat materi olahraga seperti senam lansia,” jelas Iqbal.

Expo KKN Tematik dan Peran Mahasiswa UII dalam Pemberdayaan Lansia

Peluncuran Sekolah Lansia Maharani ini juga bertepatan dengan Expo KKN Tematik Pendampingan Layanan Lansia Terintegrasi (LLT). Kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa UII dalam rangka Milad ke-82 universitas tersebut.

Fathul menjelaskan bahwa KKN Tematik UII telah menjangkau lebih dari 100 desa di enam hingga tujuh kabupaten di Jawa Tengah dan DIY. Dalam program ini, mahasiswa tidak hanya mengajar tetapi juga mengidentifikasi potensi dan masalah di setiap desa untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan.

“Kami selalu melihat desa sebagai mitra, bukan sebagai objek binaan. Kami ingin berkembang bersama masyarakat, dengan memahami potensi dan tantangan yang ada di desa tersebut,” ujar Fathul.

Harapan untuk Masa Depan Sekolah Lansia

Peluncuran Sekolah Lansia Maharani menjadi langkah awal bagi UII dalam membangun ekosistem yang ramah lansia. Dengan adanya dukungan dari perguruan tinggi dan pemerintah, diharapkan program ini dapat diperluas ke daerah lain di Indonesia.

“Kami berharap sekolah ini bisa menjadi model bagi daerah lain. Karena kita semua akan menjadi lansia suatu hari nanti, penting bagi kita untuk menyiapkan lingkungan yang peduli dan mendukung,” pungkas Fathul.

Dengan adanya Sekolah Lansia Maharani, diharapkan para lansia di Purbayan dan sekitarnya mendapatkan ruang untuk belajar, berbagi pengalaman, serta meningkatkan kualitas hidup mereka di usia senja.

(Widodo)

Foto:

Pengalungan samir dan tanda siswa Sekolah Lansia oleh Rektor UII kepada 2 orang perwakilan siswa Sekolah Lansia Maharani usia pemukulan gong (Foto: Widodo)

 

Kepada Yth:

Bapak/Ibu Dosen

Di Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Yogyakarta

 

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dalam rangka pelaksanaan Catur Dharma Perguruan Tinggi, maka Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Islam Indonesia membuka Penerimaan Proposal Baru Hibah Penelitian & Pengabdian Masyarakat Pendanaan Tahun 2025. Adapun jadwal pengusulan proposal sebagai berikut:

No Tanggal Proses
1. 5-24 Februari 2025 Unggah Proposal Baru
2. 25-26 Februari 2025 Pemeriksaan Administrasi Proposal
3. 3-4 Maret 2025 Pemeriksaan Substansi Proposal
4. 7 Maret 2025 Penetapan Lolos Proposal
5. 10 Maret 2025 Penandatanganan Kontrak

Sehubungan hal tersebut kami sampaikan informasi kepada Bapak/Ibu Dosen Universitas Islam Indonesia. Panduan & pengusulan proposal dapat diakses melalui website https://simppm.uii.ac.id, login menggunakan akun UII Gateway atau dapat menghubungi sekretariat DPPM UII melalui WhatsApps 081328751170 untuk permintaan akun.

Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan, atas perhatian Bapak/Ibu kami ucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

 

Yogyakarta, 4 Februari 2025

Direktur DPPM UII

Ttd

Ir. Eko Siswoyo, S.T., M.Sc.ES., Ph.D.


Jadwal Pengusulan
5-24 Februari 2025 DIPERPANJANG s/d Jum’at 28 Februari 2025